<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d677191516255362616\x26blogName\x3dInfoGaya+Film\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://infogaya-film.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3din\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://infogaya-film.blogspot.com/\x26vt\x3d-8688085130192876706', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>

Minggu, 07 April 2013

Gala Premiere Film Pokun Roxy

Epicentrum Jakarta, 2 April 2013 - KOMEDI horor menjadi genre menarik untuk memikat penonton film Indonesia. Nyatanya, sneak preview film POKUN ROXY di suburb (pinggiran) -- Margo Platinum (Depok) Megamal (Bekasi), Platinum Cibinong, Metropolis (Tangerang), Citra (Grogol) Jakarta -- Begitu antusias dihadiri penonton. Sebagian besar mengapresiasi kemasan komedi film yang kreatifnya disupervisi Jose Poernomo ini.

"Saya lebih menikmati komedi dan kelucuan di film Pokun Roxy dibanding horor. Menurut saya gokil banget. Bener-bener mengintatkan saya pada film-film Warkop," komentar salah satu mahasiswa Universitas Mercu Buana, Jakarta, Listea Almira yang menyaksikan bersama tiga orang rekannya. Sebagian besar penonton terpingkal-pingkal menyaksikan komedi di film ini. Dibanding tercekam ketakutan atau terkaget-kaget menanti adegan mengagetkan  atau menakutkan. "Memang ini kemasan yang ingin kami tawarkan kepada penonton. Fil komedi dengan bumbu horor sepertinya lebih mengena dibanding fil horor belaka. Penonton sepertinya sudah imun (kebal) dengan cerita-cerita horor perkotaan," jelas Shanker RS, produser film Pokun Roxy.

Selama lima minggu pertunjukan di bioskop daerah pinggiran Jakarta tersebut, setiap pertunjukannya disaksikan tidak kurang dari 200 penonton. Menurut Shanker RS, Sentra Films bisa mengetahui respons awal dari penonton sebelum film dirilis. Selain itu, penonton juga bisa secara langsung memberi masukan kepada rumah produksi, film yang mereka inginkan. dAri sesi tanya jawab terlihat jelas bahwa, penonton merasa horor film Indonesia mengalami gradasi urusan kemasan dan cerita. Mereka merasa tidak ada unsur kejutan di setiap cerita. Pokun Roxy sendiri akan dirilis secara nasional pada 4 April 2012.

Sneak preview atau nonton bareng bersama mahasiswa yang berlangsung mulai Sabtu (16/2), dan berturut-turut tiap hari Sabtu, juga menjadi cara-cara promosi di media sosial. Para mahasiswa yang hadir sebagian besar adalah pemilik blog dan aktif di sosial media. Komentar-komentar mereka-lah menjadi salah satu sarana promosi film Pokun Roxy. Media sosial menjadi word to mouth yang lebih praktis dibanding cara-cara konvensional.

Pokun singkatan dari pocong-kuntilanak. Cerita film ini merupakan kejadian nyata yang pernah terjadi di wilayah Roxy, Grogol, Jakarta Barat. Isu tentang penampakan pocong dan kuntilanak dan berhasil difoto, menghebohkan warga ibukota. Berbondong-bondong warga ke lokasi dua penampakan yang berhasil dipotret. Film Pokun Roxy mengangkat peristiwa cerita dari mulut ke mulut yang menghebohkan.

Di film Pokun Roxy, peristiwa penampakan dua makhluk halus hasil pemotretan di handphone juga menghebohkan warga. Ada tokoh Acong memanfaatkan penampakan tersebut untuk meningkatkan penjualan telepon genggam di toko milik keluarganya. Usahanya berhasil, toko milik orangtua Acong kebanjiran order. Alhasil, Warga makin berbondong-bondong ke kampung Roxy berburu penampakan. Heboh penampakan pun menyebar k se-antero Jakarta.

Melalui tokoh Banci kaleng (Bary Iskak), Jupe (Nikita Mirzani), Vina (Jenny Cortez) Saleh Said Ali (Redaktur Tabloid Rahasia), Ria Winata (Rina), Anna Shirley (Mak Otak), Kiwil (Jono), Hendrik Bibir (Mastur), Bedul (Bobby Maulana), film Pokun Roxy tak ubahnya ensembel karakter-karakter komikal yang siap memancing tawa penontonnya.

"Meskipun unsur horornya kurang, tapi Pokun Roxy sungguh menghibur. Komedinya bener-bener gokil," puji Rini Adi Saputra, mahasiswa Akademi Teknologi Komunikasi Indonesiar (ATKI). Kalau memang yang dicari di gedung bioskop adalah hiburan, Rini menambahkan, Pokun Roxy pilihannya.

Pemain dan Tokoh Film Pokun Roxy

Gary Iskak (sebagai Banci Kaleng)
Berperan sebagai Banci Kaleng, Gary Iskak menunjukkan kelasnya sebagai seorang aktor. Sebagian besar penonton terpingkal-pingkal oleh ulah tokoh Banci Kaleng ini. Tokoh Banci Kaleng hadir di setiap momen dan selalu mengundang tawa penonton. Gaya Gari Iskak sebagai seorang banci benar-benar menunjukkan totalitas perannya.

"Saya selalu ingin mencoba peran-peran unik yang mampu mencuri perhatian penonton. Tokoh Banci Kaleng salah satunya. Selain itu, memerankan tokoh yang bukan diri saya, sangat menantang dan luar biasa setelah melihat hasilnya. Itu sebabnya, saya menyebut setiap pencapaian peran di setiap film selalu berbeda kepuasannya," jelas Gary Iskak.

Saat ditawari berperan sebagai tokoh banci, ia begitu antusias. Begitu antusiasnya, gaya dandan berikut asesorinya merupakan ide dan keinginan Gary. Ia ungkapkan look yang diinginkan kepada tim wardrobe. "Rasanya puas sekali bisa berperan seperti keinginan dan harapan," ucapnya.

Kalau pada akhirnya, wajah Gary Iskak muncul sebagai tokoh utama di poster film Pokun Roxy, itu juga bagian dari apresiasi rumah produksi Sentra Films. Shanker RS - Eksekutif Produser film Pokun Roxy -- menganggap Gary Iskak mendapatkan apresiasi seperti layaknya pemeran utama di sebuah produksi film. Meskipun Shanker RS menyebut bahwa filmnya adalah ensembel 'para pelaku komedi berwajah serius'. Hanya Kiwil dan Hendrik Bibir yang benar-benar seorang pelakon komedi.

Nikita Mirzani (sebagai Jupe)
Sungguh unik tokoh atau peran yang dimainkan Nikita Mirzani, ia berperan sebagai tokoh bernama Jupe. Siapapun tahu nama itu merujuk pada pemain film Julia Perez. "Sebelum menggunakan nama itu (Jupe), sya sudah izin pemilik nama. Dan diperbolehkan. Toh film-film Mbak Jupe juga ada di Sentra Film. Sepertinya unik gitu, menggunakan nama orang lain di film ini," ungkap Nikita.

Diakui Niki -- panggilan Nikita Mirzani -- karakternya sangat unik. Jupe digambarkan sebagai putri dari penjual otak-otak, MakOtak. Adik Jupe -- Thalib namanya -- adalah anak kecil yang pertama kalimenyaksikan penampakan pocong dan kuntilanak. Kehebohan kampung Roxy penampakan dua makhluk itu menyebar ke seantero Jakarta.

"Kebetulan banyak wartawan datang ke rumah Jupe untuk wawancara si Thalib. Nah, salah satu wartawan itu terpikat oleh kemolekan si Jupe. Jadilah liputan profil dan kemolkekan tubuh Jupe menjadi pemberitaan utama sebuah tabloid. Bukan adiknya yang menjadi korban penampakan makhluk halus," cerita Niki.

Jenny Cortez (Vina -- seorang wartawati)
Di film Pokun Roxy, tokoh Vina yang dimainkan Jenny Cortez juga tak kalah menarik. Karena ulah Vina dan liputannya di media, membuat sosok pocong dan kuntilanak makin populer. Seperti galibnya media yang laris karena kehebohan pemberitaannya, makin populer nama si wartawan. Nama Vina langsung menuai pukian sang pemilik media (diperankan oleh Saleh Said Ali). Bahkan Vina menerima bonus besar dari sang bos.

"Vina memiliki porsi peran berbeda. Sebagai wartawati, penampilan seksinya sungguh memikat. Pemilik perusahaan terpikat, nara sumber pun tak sungkan melayani wawancaranya. Semua orang yang berhubungan dengan Vina selalu lumer melihat keseksiannya," gurau Jenny menjelaskan perannya.

Karena tulisan Vina juga masalah penampakan pocong dan kuntilanak makin hebo. Pada akhirnya, Vina pun menjadi korban penampakan. Kali ini bukan pocong maupun kuntilanak, tapi sosok makhluk lain yang selama ini memang gentayangan di wilayah Roxy. Penampakan makhluk ini yang menakut-nakuti warga.

Augie Fauntinus (sebagai Acong)
Tokoh Acong yang diperankan Augie Fauntinus tak kalah heboh. Acong adalah anak muda yang pertama kali merancang skenario penampakan di wilayah Roxy. Dia pula yang menemukan Thalib yang jatuh pingsan setelah melihat penampakan pocongdan kuntilanak. Acong memiliki ide untuk melariskan telepon genggam yang dijual papanya. Selama ini, toko handphone milik ayah Acong nyaris bangkrut. Ide brilian namun sangat kurang ajar dari Acong menyelamatkan ayahnya dari kebangkrutan.

Acong menyebar isu, hanya handphone yang dibeli dari toko papanya yang bisa digunakan untuk mengambil gambar penampakan. Bukankah memang demikian awal cerita nyata isu penampakan dua makhluk di wilayah Roxy?

Acong memanfaatkan irasionalitas warga saat melihat hal-hal aneh dan tak wajar. Apalagi menyangkut makhluk halus. Warga selalu melihat bahwa isu setan, pocong, kuntilanak dan semua ulah mereka sangat menarik. Mereka tidak pernah peduli, apakah itu hanya isu, cerita dari mulut ke mulut atau sekedar rumor ataupun gosip. Kisah makhluk halus sebagai legenda perkotaan. Acong yang memulai merekayasa memotret penampakan makhluk halus tersebut hingga menyebar menjadi cerita yang dipercaya oleh banyak orang.

"Saya kira cerita penampakan pocong dan kuntilanak di Roxy yang pernah terjadi beberapa waktu lalu itu, kisahnya mirip dengan yang dilakukan tokoh Acong. Ada rekayasa dan meledak karena cerita di luar nalar, selalu dirasionalkan," jelas Augie.

Tokoh Acong pula yang pada akhirnya menerima akibat dari semua perbuatan. Toko papa Acong diserbu oleh pembeli handphone yang tak puas atas kinerja perangkat yang sudah mereka beli. Seru!


Label: , ,

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda