<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d677191516255362616\x26blogName\x3dInfoGaya+Film\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://infogaya-film.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3din\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://infogaya-film.blogspot.com/\x26vt\x3d-8688085130192876706', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>

Selasa, 19 November 2013

Sokola Rimba

Jenis Film Drama - Pemain Prisia Nasution (Butet Manurung), Rukman Rosadi (Bahar), Nadhira Suryadi (Andit), Netta KD (Ibu Pariyan), Indes Somellera (Dokter Astrid), Nyungsang Bungo (Bungo), Beindah (Beindah), Nengkabau (Nengkabau) - Sutradara Riri Riza - Penulis Skenario Riri Riza - Penulis Butet Manurung - Sinematografi Gunnar Nimpuno - Penata Artistik Eros Eflin - Editor W. Ichwandiardono - Musik Aksan Sjuman - Penata Suara Satrio Budiono, Yusuf Patawari - Produser Pelaksana Toto Prasetyanto - C0-Produser Eksekutif Ignatius Andy, Nicholas Saputra - Produser Eksekutif Suzy D. Hutomo, Handi Santoso, Adrian Sitepu - Produser Mira Lesmana - Produksi Miles Films - Durasi 90 menit.- Rilis 21 November 2013.


Setelah hampir tiga tahun bekerja di sebuah lembaga konservasi di wilayah Jambi, BUTET MANURUNG (Prisia Nasution) telah menemukan hidup yang diinginkannya,  mengajarkan  baca tulis dan menghitung kepada anak - anak  masyarakat suku anak dalam, yang dikenal sebagai Orang Rimba, yang tinggal di hulu sungai Makekal di hutan bukit Duabelas.

Hingga suatu hari Butet terserang demam malaria di tengah hutan, seorang anak tak dikenal datang menyelamatkannya. NYUNGSANG BUNGO (Nyungsang Bungo) nama anak itu,  berasal dari Hilir sungai Makekal, yang jaraknya sekitar 7 jam perjalanan untuk bisa mencapai hulu sungai, tempat Butet mengajar. Diam-diam Bungo telah lama memperhatikan Ibu guru Butet mengajar membaca. Ia membawa segulung kertas perjanjian yang telah di’cap jempol’ oleh kepala adatnya, sebuah surat persetujuan orang desa mengeksploitasi tanah adat mereka. Bungo ingin belajar membaca dengan Butet agar dapat membaca surat perjanjian itu.

Pertemuan dengan Bungo menyadarkan Butet untuk memperluas wilayah kerjanya ke arah hilir sungai Makekal. Namun keinginannya itu tidak mendapatkan restu baik dari tempatnya bekerja, maupun dari kelompok rombong Bungo yang masih percaya bahwa belajar baca tulis bias membawa malapetaka bagi mereka.

Namun melihat keteguhan hati Bungo dan kecerdasannya membuat Butet mencari segala cara agar ia bisa tetap mengajar Bungo, hingga malapetaka yang ditakuti oleh Kelompok Bungo betul-betul terjadi. Butet terpisahkan dari masyarakat Rimba yang dicintainya. Dapatkah ia kembali?


Label: , , , ,

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda