<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d677191516255362616\x26blogName\x3dInfoGaya+Film\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://infogaya-film.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3din\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://infogaya-film.blogspot.com/\x26vt\x3d-8688085130192876706', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>

Kamis, 25 Agustus 2011

Get Married 3

Jenis Film Comedy - Pemain Nirina Zubir, Fedi Nuril, Amink, Ringgo Agus Rahman, Deddy Mahendra Desta, Meriam Belina, Jaja Mihardja, Ira Wibowo, Ratna Riantiarno - Sutradara Monty Tiwa - Penulis Cassandra massardi - Produser Chand Parwez Servia - Produksi Starvision.

Sejak Mae (Nirina Zubir) dan Rendy (Fedi Nuril) memiliki anak-anak, mereka memutuskan untuk menjadi keluarga kecil yang mandiri dan bebas dari ikut campur orangtua Mae dan Rendy, serta sahabat-sahabat mereka yang melulu menimbulkan keonaran. Namun ternyata, tidak lama setelah melahirkan, Mae mengalami baby blues yang membuat Mae menjadi moody dan emosional. Rendy sadar bahwa dalam kondisi seperti sekarang ini, Mae justru membutuhkan support yang besar dari orang-orang terdekatnya, namun Mae terlalu gengsi untuk meminta tolong. Akhirnya Rendy membujuk Guntoro (Deddy Mahendra Desta), Beni (Ringgo Agus Rahman) dan Eman (Amink) untuk diam-diam membantu Mae tanpa sepengetahuan Mae

Namun belakangan, Mae mengerti kalau semua tindakan yang Rendy lakukan itu adalah karena Rendy ingin bisa menjadi ayah yang baik buat anak-anaknya. Mae pun meminta bantuan ke para sahabatnya, untuk mengembalikan rasa percaya diri Rendy bahwa ia sudah pantas menjadi ayah. Bagaimana caranya?

Label:

Rabu, 24 Agustus 2011

Kejarlah Jodoh Kau KuTangkap

Jenis Film Comedy - Pemain Andhika Pratama, Donita, Lidya Kandau, Joe Projek P, Polo, Mucle - Sutradara Indrayanto Kurniawan - Penulis Benni Setiawan - Proeduser Hm Firman Bintang - Produksi Mitra Pictures & Bic Production - Durasi 95 menit.

Asep terlihat pasrah dan nelangsa, karena hari itu, keluarganya melamar seorang gadis di desanya yang tidak ia sukai. Di hari yang sama, Desa Endah Pisan, yang tenang, damai tiba-tiba dikejutkan dengan kehadiran beberapa model foto dari Jakarta dan crew fotografernya yang akan mengambil lokasi pemotretan di desa tempat Asep tinggal. Disinilah, Asep jatuh cinta pada pandangan pertama, ketika melihat Farah yang berparas cantik berdiri di dalam sunroof mobil.

Para warga marah dan hendak menghajar rombongan fotografer karena dianggap menodai tempat keramat dengan model-modelnya yang berpakaian minim namun Asep berhasil menyelamatkan Farah dan kawan-kawannya dari para warga.

Saat Farah harus kembali ke Jakarta, Asep selalu terbayang wajah Farah, hingga akhirnya Asep mengutarakan niatnya untuk menyusul Farah ke kota. Ibunya takmengijinkan namun Asep nekad pergi ke Jakarta untuk mencari Farah.

Akankah keinginan Asep untuk memiliki Farah menjadi kenyataan? Semua akan terjawab, bila Anda telah menyaksikan film Kejarlah Jodoh Kau Kutangkap yang tayang pada tanggal 25 Agustus 2011, di seluruh bioskop di Indonesia.

Label:

Senin, 22 Agustus 2011

Tendangan Dari Langit

Inspirasi Besar Sepakbola dan Remaja Indonesia


Menyambut Idul Fitri, sebuah film nasional yang bertema sepakbola menyapa akan masyarakat Indonesia. Tendangan Dari Langit, sebuah film drama remaja produksi Sinemart Pictures, besutan sutradara berbakat Hanung Bramantyo yang akan tayang mulai 25 Augustus 2011.

Tendangan dari Langit (TDL) bukan sekedar film tentang sepakbola. Film yang berdurasi 117 menit ini menjadi terasa istimewa dan patut ditunggu oleh masyarakat, lantaran para pemainnya dan pesan yang dibawanya. Ya, film yang syuting mengambil lokasi di Malang dan Bromo ini menampilkan pesepakbola nasional pujaan masyarakat Indonesia. Siapa lagi kalau bukan Irfan Bachdim, yang kehadirannya di Piala AFF tahun 2010 telah berhasil "menggiring" puluhan ribu pecinta sepakbola Tanah Air - termasuk para wanita yang semula "antisepakbola" - berduyun-duyun memadati Istora Senayan Jakarta, hingga ke Kuala Lumpur, Malaysia. Sementara itu puluhan juta rakyat Indonesia setia di depan pesawat televisi mereka untuk menyaksikan aksi Irfan Bachdim dan kawan-kawan berjuang mengangkat prestasi persepakbolaan nasional.

"Irfan Bachdim buat saya sudah menjadi icon anak muda dan bola. Di mana ini penting untuk menarik minat masyarakat yang dulu tidak percaya pada pesepakbola Indonesia. Dengan sosoknya Irfan Bachdim, mungkin yang lain juga ya, ada Gonzales, Bambang Pamungkas, kita jadi melihat kembali sepakbola Indonesia dalam sudut pandang yang berbeda," ujar Hanung Bramantyo mengemukakan alasannya memilih Irfan Bachdim di film TDL.

Selain Irfan Bachdim - yang menjadi dirinya sendiri dalam film itu, masih ada sederet pemain Persema lainnya yang juga terlibat dalam film ini. Sebut saja Kim Kurniawan dan Bima Sakti (Kapten Persema). "Sekitar 40 persen pemain film ini berasal dari pemain Persema," ungkap Fajar Nugros, sang pneulis skenario film TDL.

Adapun pemeran utama film ini (tokoh Wahyu) adalah yosie Kristanto, yang terpilih melalui hasil audisi di tiga kota besar, Malang, Bandung dan Jakarta, pada April dan Mei 2011, ia berhasil menyisihkan ratusan pelamar dan 20 finalis pada grand final audisi bintang film TDL yang dinilai oleh tim juri terdiri dari Hanung Bramantyo (sutradara), Mathias Muchus (actor, pelatih akting), Timo Scheunemann (pelatih sepakbola), Irfan Bachdim, dan Kim Kurniawan.

Yosie Kristanto dinilai cocok sekali dengan sosok Wahyu, yang dalam skenario yang berasal dari sebuah dusung di lereng Gunung Bromo, Malang, Jawa Timur, yang bercita-cita menjadi bintang besar sepakbola dan mengidolakan Irfan Bachdim. "Yosie adalah pilihan yang terbaik, yang bisa kita ajak kerja sama dan dikembangkan di lapangan. Dan menurut Hanung, Yosie juga apa adanya, itu yang kita butuhkan untuk karakter Wahyu," ujar Fajar Nugros.

Pemain lainnya yang juga terlibat dalam TDL adalah Maudy Ayunda, Joshua Suherman, Jordi Onsu, Giorgino Abraham, Agus Kuncoro, Sujiwo Tejo, Yati Surachman, YM Tarzan, Toro Margens, Natasha Chairani, Timo Scheumenmann, Matias Ibo dan Bima Sakti.

Film TDL menceritakan tentang kisah seorang remaja bernama Wahyu, remaja yang sangat mencintai sepakbola, yang juga sangat mengidolakan Irfan Bachdim. Wahyu selalu bersemangat dan pantang menyerah meraih mimpinya, ia pun sering mengikuti pertandingan-pertandingan sepakbola antar kampung atas bujukan Paklik Hasan. Dan pada akhirnya impian untuk bertemu Irfan menjadi kenyataan. Namun, seperti halnya seroang pemain sepakbola harus menghadapi berbagai rintangan untuk b isa mencetak gol, begitu pula dengan Wahyu. Ia harus mengatasi berbagai halangan terutama dari ayahnya sendiri yang tidak setuju ida jadi pemain sepakbola, dan pamannya yang ternyata pucnya agenda tersendiri terhadap Wahyu: Tak hanya itu, Waktu pun harus memil8ih antara sepakbola dan kekasihnya, Indah.

"Ide awal cerita TDL berasal dari pelatih Persema, Timo Scheunemann. Ide awalnya adalah Coach Timo sedang berlibur ke Gunung Bromo. Saat itu ia melihat seorang anak bernama Wahyu sednagn bermain bola dengan gembira namun terlihat mempunyai teknik yang bisa berkembang jika dilatih secara profesional. Wahyu mengaku ngefans berat terhadap Irfan Bachdim, sehingga rela melakukan segal cara untuk bertemu bintang sepakbola pujaannya itu," tutur Fajar Nugros yang mengaku gila bola itu. Cerita pun kemudian dikembangkan dengan penambahan plot, dialog-dialog dan filosofis-filosofis dalam film.

Melihat alur ceritanya, ditambah tangan ajaib Hanung Bramantyo dan Fajar Nugros dalam mengolah sebuah film, film TDL ini bisa menjadi salah satu "BOX Officed Film Indonesia". Sebab, semua tahu, Rakyat Indoenesia sangat gila bola, meskipun dalam kurun waktu beberapa puluh tahun terakhir ini Indonesia belum bisa berbicara banyak di kancah sepakbola dunia.

Karena itu, film TDL diharapkan dapat menjadi inspirasi besar dunia persepakbolaan Tanah Air. Hanung menyatakan bahwa film Tendangan Dari Langit ini hadir untuk merespon kondisi masyarakat yang mencintai sepakbola. Diman kita berharap sepakbola di Indonesia itu bisa menjadi tempat kita berteriak bersama mencintai negeri ini. "Indonesia adalah bangsa yang besar, Film ini ingin sekali menjadi inspirasi untuk mengembangkan persepakbolaan kita," tegas Fajar.

Hal senada diungkapkan Timo Scheunemann. "Film TDL dapat memberi inspirasi bagi para remaja. Duet Kim dan Irfan dalam film ini akan menjadi inspirasi tersendiri bagi para pemain bola muda. Mereka pasti ingin berkancah di ajang sepakbola yang lebih tinggi dan bersekolah di sekolah sepakbola yang terbaik," kata Timo.

Sekilas, perjuangan keras sosok Wahyu dalam film ini ada kemiripan dengan lika-liku perjuangan Irfan Bachdim untuk menjadi pemain bola profesional di Indonesia. Dalam sebuah wawancara, pemain yang kembali menjadi bagian dari tim sepakbola nasional itu mengatakan, "Saya rasa hampir semua orang tahu cerita saya awalnya berkarir di sini. Saya berusaha sangat keras untuk bisa menjadi bagian dalam tim Nasional Indonesia. Dan saya berhasil mencapainya! Sekarang saya tetap berusaha keras berlatih bersama tim Nasional Indonesia. Saya sekarang menentukan goal baru saya, untuk membela tim nasional Indonesia di Sea Games dan memenangkannya."

Karena itu, seperti halnya sang pelatih, Irfan pun berharap film imi dapat memberi inspirasi bagi masyarakat. "Saya harap mereka semua akan terinspirasi oleh film ini. Bukan hanya karena ada saya, tetapi juga karakter Wahyu. Dan juga, jika kamu punya impian yang kuat, dan kamu berjuang keras untuk mendapatkannya, impian tersebut akan jadi kenyataan," tandas Irfan Bachdim yang mengaku sangat menikmati syuting film TDL yang merupakan penampilan perdananya di layar lebar.

Kim Kurniawan pun menyampaikan harapan yangsama. "Tentunya saya berharap TDL dapat membawa pengaruh positif untuk penonton Indonesia, juga tim Persema ini. Karena tidak ada yang jelk, pesan dalam film ini semuanya baik. dan saya berharap sepakbola semakin digemari oleh masyarakat Indonesia," papar Kim Kurniawan.

Selain cerita yang kuat dan penuh inspirasi, gambar yang indah, film ini semakin nyaman dinikmati dengan adanya alunan lagu soundtrack dari grup band KOTAK yang fenomenal, dimana ada 4 (empat) lagu baru yang KOTAK buat khusu untuk film bertema remaja ini, antara lain Tendangan Dari Langit, Menembus Cahaya, Lupa Ingatan dan Apa Bisa yang semakin memperkuat nafas semangat pantang menyerah dan lika-liku kehidupan remaja didalamnya.

Kita tunggu saja film Tendangan Dari Langit, mulai 25 Agustus 2011 di Bioskop-bioskop Indonesia.



Sinposis Oleh: Fajar Nugros

Ini kisah tentang Wahyu, anak laki-laki 16 tahun yang bagaikan namanya, diberi Tuhan kemampuan luar biasa dalam bermain sepakbola. Wahyu tinggal di Desa Langitan di lereng gunung Bromo bersama ayahnya yang seorang penjual minuman hangat di kawasan wisata gunung api itu, dan ibunya.

Demi membahagiakan orang tuanya, Wahyu memanfaatkan keahliannya dalam bermain bola dengan menjadi pemain sewaan dan bermain bola dari satu tim desa ke tim desa lain dengan bantuan Hasan, pamannya. Sayangnya Pak Darto, ayah Wahyu sangat tidak menyukai apa yang dilakukan anaknya.

Suatu hari saat Wahyu bermain bola dengan ayahnya, keahlian istimewanya tak sengaja dilihat oleh Coach Timo yang tengah hiking bersama Matias di lereng Bromo. Coach Timo kemudian menawari Wahyu untukdatang ke Malang dan menjalani tes bersama Persma Malang.

Sayangnya, berbagai ujian dalam meraih kesempatan emas bermain bersama Irfan Bachdim, pemain sepakbola yang menginspirasinya dan Kim Kurniawan di lapangan hijau mendapat banyak halangan. Selain harus memilih antara cintanya kepada Indah dan impiannya untuk bermain bola di jenjang yang lebih tinggi, Wahyu juga harus mampu menyakinkan Pak Darto. Belum lagi ternyata Hasan memiliki kepentingannya sendiri terhadap Wahyu.

Selain berbagai rintangan yang harus ia hadapi, layaknya seroang pemain bola sebelum mencetak gol, Wahyu juga harus menghadapi tantangan terakhir dari dirinya sendir. Sebuah penyakit yang biasa menyerang anak-anak usia enam belas tahun seperti Wahyu.

Akankah Wahyu menyerah?

Mampukah Wahyu melewati segala rintangan yang menghadang?

Mungkinkah impian Wahyu untuk menjadi pemain bola professional seprti Irfan Bachdim dan Kim Kurniawan terwujud?


www.filmtendangandarilangit.com/
/twitter : @TDLtheMovie
/fb : Tendangan Dari Langit (official)


Sinemart Pictures
Present
Tendangan Dari Langit
Director Hanung Bramantyo
Producer Leo Sutanto
Executive Producer Elly Yanti Noor
Co. Producer Lili Wong
Line Producers Dani Sapawie Talita Amilia
Screenplay by Fajar Nugros
Director of Photography Faozan Rizal
Art Director Fauzi
Music Director Tya Subiakto
Song Performed by KOTAK
Editor Cesa David Lukmansyah
Wardrobe & Make Up Retno Ratih Damayanti
Sound Recordist Sutrisno
Sound Designer Satrio Budiono
Casting Director Zaskia Adya Mecca

Cast
Yosie Kristanto as Wahyu
Maudy Ayunda as Indah
Joshua Suherman as Purnomo
Jordi Onsu as Mitro
Giorgino Abraham as Hendro
Agus Kuncoro as Hasan
Sujiwo Tejo as Pak Darto
Yati Surachman as Bu Darto
YM Tarzan as Pak Susilo
Toro Margens as Pak Gatot
Natasha Chairani as Meli
Timo Scheunemann as Timo Scheunemann
Matias Ibo as Matias Ibo
Bima Sakti as Bima Sakti

Penampilan Perdana:
Irfan Bachdim, Kim Kurniawan

Label: ,

Jumat, 19 Agustus 2011

Di Bawah Lindungan Kabah

Film Termahal Sepanjang Sejarah Perfilman Indonesia!

Inilah film "Di Bawah Lindungan Kabah" (DBLK), sebuah mahakarya berbiaya 25 milyar rupiah produksi MD Pictures, termahal sepanjang sejarah perfilman Indonesia. Diangkat dari novel karya ulama Almarhum Haji Abdul Malik Karim Amrullah, atau biasa dipanggil Buya HAMKA.

DBLK bercerita tentang kekutan cinta, berpadu dengan kekentalan adat budaya, berjalan di dalam koridor agama. Lengkap! Berawal dari persahabatn Hamid (Herjunot Ali) dan Zainab (Laudya Cynthia Bella) di masa kecil, hingga tumbuh dewasa. Seriring berjalannya waktu persahabatn itupun tumbuh menjadi cinta. hamid dari keluarga miskin, Zai8nbab dari keluarga kaya. Bagaimana rasanya bila seorang terpaksa harus melapas miliknya yang palin berharga di dunia? Bahkan belum menjadi miliknyapunm, mereka sudah diberi garis tegas untuk saling menjauh dan rela dipisahkan. Begitulah kira-kira nasib yang dialami Hamid dan Zainab.

Persiapan serta penggarapan film ini memakan waktu total hampir 3 tahun. Arahan film oleh sutradara handal Hanny Saputra serta penulis naskah Titien Wattimena dan Armantono. Didukung oleh artis-artis papan atas seperti Laudya Cynthia Bella, Herjunot Ali, Niken Anjani, Tara Budiman, Agung Putra Perwira, Yenny Rachman, Widyawati, Didi Petet, dan Leroy Osmani. Lalu masih ada Dana Riza untuk teknik animasi, Samuel Wattimena merancang kostumnya, dan masih banyak lagi melibatkan bintang dan pakar dalam film ini.

"Banyak yang bertanya, kok berani bikn film semahal ini? Saya selalu menjawab, berani! Ini sudah sudah saya sebagai pribadi, bukan sebagai pengusaha yang sekedar mencari keuntungan semata. Menurut saya ini film besar dari novel karya orang besar, sudah sepantasnya bila mendapat perhatian besar, ditangani dengan serius dan benar. Oleh karenanya, terimalah persembahan MD Pictures Di Bawah Lindungan Ka'bah, untuk seluruh masyarakat Indonesia", demikian Manoj Punjabi - Produser MD Pictures diplomatis mengakhiri.

Label: ,

Rabu, 17 Agustus 2011

Mudik

Jenis Film Drama Komedi - Pemain Irwansayah, Wiwit Gunawan, Ray Sahetapy, Melly Zamri, Irvan Penyok, Leroy Osmani, Sonya - Sutradara Muchyar Syamas - Cerita Aris Muda - Penulis Away Kilmer - Produser Anjasmara, Raam Punjabi - Produksi Multivision - Durasi 85 menit.


”Sengsaranya Nikmat, Berkahnya Penuh Rahmat”

Prolog
MUDIK menjadi fenomena yang jarang ditemui di negeri lain kecuali Indonesia. Mudik atau kembali ke udik (kampung) tidak lagi menjadi sekadar tradisi, tapi mudik juga sebagai fenomena pergerakan dan mobilitas manusia Indonesia dalam kurun waktu singkat dan dalam sebuah gelombang yang luar biasa besar.

Angka-angka berikut membuktikan bahwa MUDIK menjadi fenomena unik dan menarik dari sebuah tradisi yang awalnya hanya berkutat pada masalah kefitrahan diri menjadi sebuah budaya mobilitas massal yang sangat masif dan konsumtif. Mulanya hanyalah menjaga silaturahmi dan keberkahan di antara kerabat, sahabat maupun orang-orang terdekat, berubah menjadi gelombang kehidupan yang mampu mempengaruhi tatanan ekonomi negara. Semua karena tradisi MUDIK!

SEKITAR 10 persen dari jumlah penduduk negeri ini (230.000.000 jiwa), atau sekitar 23 juta orang, melakukan mobilisasi secara bersamaan di saat MUDIK Lebaran. Dan setiap tahunnya, jumlahnya terus mengalami lonjakan.

Sekitar Rp 20 triliun uang kiriman yang masuk dari kantong-kantong tenaga kerja di luar negeri.
Sekitar Rp 200an triliun uang beredar dan ditransaksikan pada saat mobilisasi mudik tersebut.
Menjelang Lebaran, lalu lintas (traffic) ucapan selamat Lebaran mencapai 1,5 miliar SMS per hari.
Sebanyak 1200 kecelakaan terjadi, dengan 260 jiwa mati sia-sia...

Tidakkah angka- angka di atas sangat fantastis?!



Sinopsis MUDIK
”Sengsaranya Nikmat, Berkahnya Penuh Rahmat”

GUNADI merasa dirinya kurang beruntung. Selama tiga tahun di ibukota masih juga menganggur. Sementara dia diminta bapaknya, Lebaran ini harus pulang kampung, alias mudik. Sudah tiga tahun, Lestari menunggu segera dinikahi. Orangtua Lestari sudah merestui, mereka juga tidak meminta mas kawin yang banyak cukup perlengkapan shalat, tunai!

Tapi setelah nikah, mau diberi makan apa Lestari? Begitu pikir Gunadi. Itu sebabnya, ia mati-matian cari duit untuk membiayai pulang mudik dan ongkos kawin.

Tak hanya Gunadi, keluarga Iskandar, pejabat di Kementerian Sarana Publik, pun dipusingkan menjelang mudik Lebaran. Sebagai petinggi di ibukota, Iskandar dianggap warga desa Wonosalam, Yogyakarta, sebagai orang sukses. Iskandar tiap tahun mengadakan open-house. Iskandar juga yang menyediakan kurma ‘Tanah Arab – meskioun dibelinya di Tanah Abang. Juga perangkat sholat yang dibagi merata kepada semua warga desa.

Problem juga dihadapi Martono, ia adalah ipar sekaligus teman satu kos Gunadi. Martono sudah diminta istrinya pulang dan menjalani puasa di kampungnya di Wonogiri. Namun Martono menolak, ia kali ini ingin menjalani puasa di ibukota. Banyak rezeki yang tidak boleh dilewatkan. Bukankah istri Martono tengah hamil tua, uang hasil kerja keras sangat berguna untuk membiayai persalinan.

Lain lagi masalah mudik yang dihadapi Kuncoro dan Yustina. Sudah delapan tahun, Kuncoro selalu mengajak keluarganya mudik ke Jawa Tengah. Padahal, Yustina belum sekalipun menikmati Lebaran hari pertama di kampungnya, Bukit Tinggi. Dua anaknya, juga belum sekalipun sungkeman dengan kakek-nenek mereka di hari pertama Lebaran. Kuncoro begitu dominan.

Gunadi memperoleh titik terang masalahnya setelah ia bekerja sebagai sopir di keluarga Iskandar. Sayang masalah selalu datang. Wulan, seorang perempuan yang biasa menjalani kawin kontrak dengan laki-laki Arab, tertarik padanya. Wulan melihat begitu banyak sisi baik Gunadi, ia ditolong saat terusir oleh suami kontraknya. Tapi begitu tahu Gunadi akan menikah dengan Lestari, Wulan sedih dan memilih pergi.

Iskandar akhirnya tahu, Gunadi dianggapnya menyalahgunakan kepercayaannya. Gunadi gunakan mobil untuk pelesir bersama Wulan. Gunadi dipecat dan hanya diberi pesangon dua ratus ribu rupiah!

Bisakah tokoh-tokoh di atas menjalani ritual mudik sebagaimana mereka jalani selama ini? Tiap tahun mereka rasakan semua kesulitan, kesusahan dan kesengsaraan, namun sebagai ritual budaya, mudik tidak sekadar dipandang sebagai perjalanan dari kota-kota besar menuju kota-kota lebih kecil, tapi sebuah mobilisasi manusia yang tengah mencari identias kemanusiaannya. Mudik di tengah-tengah menjalani puasa, juga tidak ubahnya seperti ibadah itu sendiri. Mudik tidak ubahnya uji kesabaran dan penyerahan diri yang hasilnya tidak ada yang tahu. Pasrahkan saja kepada ALLAH SWT!

Label: ,

Sabtu, 13 Agustus 2011

Kung Fu Panda 2

Jenis Film Animation, Semua Umur, General - Pemain Jack Black, Angelina Jolie, Gary Oldman, Dustin Hoffman, Jackie Chan, Seth Rogen, Lucy Liu, David Cross, James Hong, Michelle Yeouh, Danny Mcbride, Dennis Haysbert, Jean-Claude Van Damme - Sutradara Jennifer Yuh Nelson - Penulis Jonathan Aibel, Glenn Berger - Produser Melissa Cobb - Produksi Paramount Pictures - Durasi 91 menit.

Kung Fu Panda 2, Po telah menjadi Ksatria Naga seperti impiannya, melindungi desa damai bersama teman dan master kungfu koleganya, The Furious Five. Namun kenyamanan hidup Po yang baru bersama teman-temannya terancam oleh munculnya penjahat hebat yang ingin menggunakan menaklukan Cina dan menghancurkan kung fu.

Po harus menyingkap asal-muasal misteri dirinya, dengan begitu ia dapat membuka kekuatan yang ia butuhkan untuk mengalahkan para penjahat.

Label:

Simfoni Luar Biasa

Jenis Film Drama, Musical, Family, General - Pemain Christian Bautista, Maribeth, Ira Wibowo, Ira Maya Sopha, Verdi Solaiman, Gista Putri - Sutradara Awi Suryadi - Penulis Awi Suryadi & Maggie Tiojakin - Produser Delon Tio, Nita Triyana, Eka Wiharto, Steve Christian - Produksi Nation Pictures & Primetime Production - Durasi 99 menit.

Jayden Ruiz (Christian Bautista), seorang musisi yang mempunyai impian untuk menjadi seorang Rockstar kerap mempunyai kehidupan yang tidak menentu. Suatu malam setelah terjadi perkelahian di sebuah Karaoke di Manila City, Filipina, Jayden menemukan barang-barangnya berserakan didepan kontrakan karena tunggakan sewa kontrakan yang belum dia bayar. Dengan berat hati, ia meninggalkan Manila untuk sementara dan berangkat ke Jakarta. Setelah bertemu dengan Ibunya yang telah lama berpisah, Marlina Anasazar (Ira WIbowo), akhirnya Jayden mengetahui kalau ia sudah menyiapkan rencana besar untuk dirinya.

Seseorang yang bermimpi untuk menjadi rockstar harus menghadapi tantangan yang belum pernah dia sangka sebelumnya. Di tempat ini selain murid-murid itu, Jayden juga bertemu dengan beberapa karakter unik seperti Bu Rinjani (Ira Maya Sopha) yang tegas dan demokratis, Pak Dimas (Verdi Solaiman) yang sinis dan beberapa karakter lainnya. Disinilah Jayden mendapat pelajaran hidup dari anak-anak berkebutuhan khusus. Akankah Jayden berhasil mengajarkan anak-anak itu lebih dari sekedar bernyanyi?


Label:

Jumat, 12 Agustus 2011

Lima Elang

Jenis Film Drama, Comedy, Semua Umur, General - Pemain Christoffer Nelwan, Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan, Bastian Bintang Simbolon, Teuku Rizky Muhammad, Monica Sayangbati - Sutradara Rudi Soedjarwo - Penulis Salman Aristo - Produser Shanty harmayn, Salman Aristo, Kemal Arsjad - Produksi Sbo Films - 88 menit.

Apa jadinya bila seorang anak manja harus melawan komplotan penjahat di tengah hutan?

Baron sangat kesal ketika harus mengikuti orang tuanya pindah dari Jakarta ke Balikpapan. Ia pun memilih untuk menutup diri dari lingkungan barunya dan sibuk sendiri bermain mobil RC. Namun, karena satu dan lain hal, Baron harus mewakili sekolahnya ikut perkemahan Pramuka dan satu regu dengan Rusdi, pramuka supel yang kelewat optimistis dan kerap kali membuat Baron jengkel. Bersama dengan anggota lain, Anton si ahli api, dan Aldi, si kerdil yang tempramental, mereka memulai petualangan barunya di Perkemahan. Mereka juga bertemu dengan Sindai, gadis perkasa, yang banyak membantu Baron dkk ketika harus menjelajahi hutan lebat dalam salah satu games perkemahan. Situasi semakin menegangkan ketika Rusdi dan Anton diculik oleh komplotan penebang hutan liar pimpinan Arip Jagau di tengah hutan. Baron, Aldi, dan Sindai, yang tadinya mau kabur dari perkemahan, harus kembali untuk menolong kedua sahabatnya.

Lucu, seru, tegang dan mengharukan, film petualangan yang pas untuk seluruh keluarga ini hadir mulai 25 Agustus 2011.

Label:

Fast Five

Jenis Film Action - Pemain Paul Walker, Vin Diesel, Sung Kang, Dwayne johnson, Jordana Brewster, Ludacris, Tyrese Gibson - Sutradara Justin Lin - Penulis Chris Morgan, Gary Scott Thompson - Produser Vin Diesel, Michael Fottrell, Produksi United International Pictures - Durasi 130 Menit.

Sejak Brian O'Connor (Paul Walker) dan Mia Toretto (Jordana Brewster) berhasil membebaskan Dom (Vin Diesel) dari tahanan, mereka telah melintasi banyak perbatasan untuk menghindari pihak berwenang. Saat ini, di Rio de Janeiro, mereka harus menyelesaikan satu pekerjaan terakhir untuk mendapatkan kebebasan mereka. Sebagaimana tim mereka terdiri atas pengemudi profesional, para musuh mengetahui bahwa mereka sudah berhenti dari tindak kriminal yang berarti berhadapan dengan pengusaha korup yang menginginkan kematian mereka.

Tapi mereka bukanlah satu-satunya target agen federal Lukas Hobbs (Dwayne Johnson) yang belum pernah meleset mengejar sasarannya. Ketika ia ditugaskan untuk melacak Dom dan Brian, ia dan timnya mati-matian mengejar mereka. Saat anak buahnya berhasil memasuki Brasil, Hobbs sadar bahwa ia tidak dapat memisahkan Brian dan Dom dari kejahatan. Saat ini, ia harus mengandalkan naluri untuk mengejar targetnya, sebelum pihak lain menangkapnya.

Label: , ,

Jumat, 05 Agustus 2011

The Philosopher Promosikan Keindahan Indonesia

Kantor Kementerian Budpar Jakarta, Jumat 5 Agustus 2011 - The Philosopher, film garapan produser Hollywood George Zakk dan Cybill mulai melakukan syuting di Indonesia. Mengambil lokasi di destinasi wisata antara lain Candi Prambanan, Gunung Bromo, Pantai Pasir Putih Belitung, dan spot-spot lain di Jakarta, film layar lebar ini akan dipuatar di seluruh dunia pada tahun 2012.

Film yang dibintangi para aktor dan aktris pujaan para remaja saat ini seperti Bonnie Wright dan Freddy Stroma pemeran dalam film Harry Potter, James D'Arcy pemeran dalam film Sherlock Holmes, Daryl Sabara mantan aktor cilik di film Spy Kid, Sophie Lowe aktor Sactum, dan Rhys Wakefiels serta bintang pujaan remaja di Indonesia Cinta Laura Kiehl.

"The Philosopher yang melakukan syuting di Indonesia ini akan diputar ke seluruh dunia sehingga masyarakat internasional akan melihat Indonesia memiliki tempat-tempat yang indah dan alami sebagai destinasi pariwisata maupun lokasi pembatan film yang menarik,: kata Menbudpar Ir. Jero Wacik, SE dalam jumpa pers tentang dimulainya pembuatan film The Philosopher di Balairung Soesilo Gedung Sapta Pesona Kantor Kementerian Budpar Jakarta, Jumat (5/8).

Hadir dalam acara jumpa persw yang diolanjutkan dengan buka puasa bersama antara lain Produser The Philosopher Goerge Zakk dan Cybill, sutradara John Huddles, para pemeran antara lain Cinta Laura Kiehl, James D'arcy, Bonnie Wrigth, Rhys Wakefield, Daryl Sabara, serta sejulah pimpinan SCTV sebagai mitra pendukung produksi The Philosopher.

Dirjen Pemasaran Pariwisata Dr. Sapta Nirwandar mengatakan, pembuatan film The Philosopher yang mengambil lokasi syuting di Indonesia merupakan kesempatan untuk mempromosikan nama Indonesia di dunia perfilman internasional. "Ini menjadi kesempatan untuk mengenalkan Indonesia yang memiliki kekayaan budaya dan alam yang indah untuk dikunjungi wisatawan dunia," kata Sapta Nirwindar.

Dirjen Nilai Budaya Seni dan Film Drs. Ukus Kuswara, MM menyatakan bahwa Kemenbudpar telah memfasilitasi proses produksi film ini, terutama dalam hal koordinasi dengan instansi terkait. Di lain hal, program memasarkan Indonesia sebagai lokasi syuting film asing, memang salah satu program utama setiap mengikuti festival film di luar negeri.

Film ber-genre thriller ini mengisahkan tentang 20 remaja yang mengikuti sebuah kelas filosofi di sebuah sekolah internasional di Jakarta, Mereka terdiri dari berbagai bangsa dan diajar oleh seorang guru yang diperankan James D'Arcy. Mereka kemudian memeperoleh tugas, yang merupakan eksperimen dari sang guru. Untuk memilih 10 diantara 20 remaja itu, dilakukan semacam tes, dalam rangka menjalankan misi peningkatan ras manusia terhadap ancaman bahaya nuklir.

The Philosopher yang mengambil lokasi syuting di Indonesia juga diharapkan akan memberikan citra positif ke dunia internasional bahwa Indonesia adalah destinasi yang aman, kaya dengan keragaman budaya dan keindahan alam, serta memiliki destinasi "Bali, Belitung, Prambanan, Bromo, dan jakarta".

Label: , ,