Cinta Tapi Beda
Jenis Film Drama - Pemain Agni Pratistha, Reza Nangin, Choky Sitohang, Ratu Felisha, Agus Kuncoro, Jajang C Noor, Nungky Kusumastuti, Agus Melast, Hudson Pranajaya, Leroy Osmani, Ayu Diah Pasha - Sutradara Hanung Bramantyo, Hestu Saputra - Skenario Taty Apriliyana - Director of Photography Faozan Rizal, Marcel - Penata Artistik Beny Lauda - Penata Sound Trisno - Editor Wawan I. Wibowo - Eksekutif Produser Hanung Bramantyo, Anita Wora - Supervisi Produksi Albert Limboro - Line Produser Ari Seftilia - Produser Raam Punjabi - Produksi MVP Pictures 2012 - Rilis 27 Desember 2012.
Diana, gadis asal Padang. Perempuan berparas sangat Indonesia, mahasiswa jurusan seni tari. Ia tinggal bersama om dan tantenya di Jakarta. Keluarga Diana penganut Katolik taat. Cahyo dan Diana bertemu di pertunjukan tari kontemporer di Jakarta. Mereka memutuskan berpacaran walaupun berbeda keyakinan. Mereka bahkan serius melanjutkan hubungan hingga jenjang pernikahan.
Diana was-was ketika Cahyo mengajaknya menemui orangtuanya. Ibu Cahyo bisa memahami cinta anaknya, tapi tidak Pak Fadholi. Sampai kapan pun Pak Fadholi tidak akan merestui Cahyo. Bila Cahyo memaksa, Pak Fadholi memilih memutus ikatan tali keluarga. Ternyata tidak mudah bagi Cahyo dan Diana menjalani cinta beda keyakinan.
Ibu Diana juga keberatan dengan pilihan putrinya. Kakak-kakak Diana, termasuk om dan tantenya, telah meninggalkan keyakinan mereka. Ibu Diana memaksa Diana mengikuti kehendaknya. Itu sebabnya, Diana akhirnya memilih kembali ke Padang dan menerima perjodohan dengan dokter Oka, lelaki pilihan ibunya dan seiman. Ia coba tutup hatinya untuk Cahyo.
Cahyo melewati masa terburuk dalam hidupnya. Cahyo berkesimpulan bahwa Diana tak ada bedanya dengan Mitha yang lari ke pelukan laki-laki lain. Di Padang, Diana berusaha mencintai Oka, dan Oka berusaha membantunya melupakan Cahyo.
Ada satu yang masih sulit dilupakan Cahyo maupun Diana, bahwa mereka sesungguhnya telah diikrarkan bukan karena keyakinan, tapi karena cinta...Tapi apakah keduanya bisa dipersatukan atas nama cinta dan Tuhan? Waktu yang akan menjawabnya!
Catatan Produksi:
CINTA adalah anugerah Ilahi terindah. Cinta dapat menyatukan, cinta juga bisa memisahkan. Seperti halnya cinta beda keyakinan yang sering menjadi masalah dalam hubungan asmara.
Silakan ikuti tulisan-tulisan di dunia maya, di blog Dwitasarii. Perbincangan-perbincangan di Twitter: CintaTapiBeda, TeenLoveFeel, dll. Sangat menarik mengikuti isu dan masalah yang muncul di dunia maya tersebut. Tapi percayalah, isu di dunia maya hanyalah gunung es, dari begitu banyak pendapat pro dan kontra soal hubungan cinta beda keyakinan.
Di kehidupan sosial saat ini, konflik beda keyakinan kadang menjadi masalah yang lumrah, masalah umum dan dianggap biasa. Tapi ujung-ujungnya, hubungan cinta beda keyakinan sering memunculkan gejolak dan masalah besar bagi pelakunya. Belum lagi keterlibatan pihak-pihak yang tak setuju, tak terkecuali negara yang belum mengakui pernikahan dua keyakinannya berbeda dalam satu rumah tangga. Pro-kontra hubungan cinta beda keyakinan pun juga tak kalah besarnya.
Atas dasar cerita-cerita di dunia maya, isu dan para pelaku cinta beda keyakinan tersebut, film CINTA TAPI BEDA diproduksi...
Harus diakui, sangat sedikit film yang mengangkat isu cinta beda keyakinan. Konflik yang rumit, pilihan dilematis, hingga repotnya menikah tanpa diakui negara. Sungguh masalah cinta yang sesungguhnya sederhana, tapi sangat menjadi problem yang sering tak menemukan jalan keluar.
Sementara di sisi lain, semakin banyak anak-muda yang menjalani cinta beda keyakinan dengan rasa optimis. Bahwa perbedaan bisa disatukan dengan cinta, bahwa masa depan bisa mereka hadapi, bahkan pengakuan negara pun tak diperlukan lagi. Mereka jalani cinta beda keyakinan ini. Ada yang berhasil, tak sedikit yang gagal. Tapi munculnya kecenderungan pelakunya semakin banyak dari beragam keyakinan, tak bisa dimungkiri, mengingat interaksi sosial saat ini semakin rapat.
Apakah cinta beda keyakinan akan selalu kandas apabila dilanjutkan hingga jenjang pernikahan?
Jawabnya bisa ya, bisa juga tidak. Nyatanya banyak juga yang bahagia dan pernikahan mereka langgeng.
Lalu pesa apa yang ditawarkan film Cinta Tapi Beda? Film ini memberi ruang bagi penontonnya untuk memahami segala kerumitan yang dihadapi pelakunya. Film Cinta Tapi Beda tetap memberi tempat bagi penontonnya dalam menentukan sikap. Film ini juga menjadi media berbagi pengalaman bagi pelaku cinta beda keyakinan tersebut.
Film CINTA TAPI BEDA tak ubahnya rangkaian potret hubungan cinta beda keyakinan dengan segala krumitan dan keunikannya.
Nantikan film Cinta Tapi Beda 27 Desember 2012 Hanya di Bioskop!
MVP Pictures:
"Cinta Tapi Beda" merupakan film porduksi MVP Pictures. Filn ini merupakan produksi kerjasama kedua antara MVP Picrtures dan Dapur Films. Dan film kedua Hanung Bramantyo di rumah produksi MVP Pictures. Kerja sama sebelumnya adalah produksi film bio-pics "Sang Pencerah: Cerita tentnag KH Ahmad Dahlan". Film yang bertutur tentang kehidupan pahlawan nasional Ahmad Dahlan dan istrinya, juga bercerita tentang pendirian organisasi sosial Muhammadiyah.
MVP Pictures merupakan bendera yang digunakan untuk produksi film-film dari Multivision Plus (MVP). Sebelum 2004, film-film Multivision Plus diproduksi menggunakan perusahaan Parkit Films. Di antaranya adalah film-film komedi Warkop.
Film-film yang sudah diproduksi MVP Pictures, di antaranya adalah: Buruan Cium Gue, Jatuh Cinta Lagi, Petualangan 100 Jam, Belahan Jiwa (Soulmate), Pesan dari Surga, Punk in Love, Kawin Kontrak, Married by Accident, Drop Out, Kuntilanak, Pulau Hantu, Skandal, Mudik, Obama Anak Menteng, Sang Pencerah, Ummi Aminah, Hattrick.
Label: cinta tapi beda, film, movie
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda