<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d677191516255362616\x26blogName\x3dInfoGaya+Film\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://infogaya-film.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3din\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://infogaya-film.blogspot.com/\x26vt\x3d-8688085130192876706', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>

Sabtu, 05 Januari 2013

Gending Sriwijaya

Jenis Film Drama - Pemain Agus Kuncoro, Sahrul Gunawan, Julia Perez, Mathias Muchus, Slamet Rahardjo, Jajang C. Noer, Hafshary T Dinoto, T Rifnu Wikana, Qausar H. Yudana, Goeteng - Sutradara/Skenario Hanung Bramantyo - Editing Cesa David L, Ryan Purwoko- Produser H. Dhoni Ramadhan, Hj Dian Permata Purnamasari, Irene Camelyn Sinaga, Ap. - Produksi Putaar Production.

Nusantara di abad 16, tiga abad setelah keruntuhan Sriwijaya, muncul kerajaan-kerajaan kecil yang saling berebut kekuasaan. Kedatuan Bukit Jerai, adalah kerajaan kecil yang dipimpin oleh Dapunta Hyang Jaya Nasa dengan permaisurinya Ratu Kalimanyang. Mereka memiliki dua putera, Awang Kencana dan Purnama Kelana. Dapunta Hyang sudah memasuki usia tua dan saatnya untuk menyerahkan kepemimpinannya kepada putera mahkotanya, Awang Kencana. Namun diluar adat kebiasaan, Dapunta justru memilih Purnama Kelana sebagai penggantinya.

Awang Kencana secara diam-diam mengetahui rencana itu dan sangat kecewa dengan keputusan ayahnya. Awang kemudian menjebak Purnama, memfitnah Purnama telah membunuh Dapunta Mahawangsa. Purnama kemudian di tangkap oleh Awang dan dijebloskan kepenjara. Dengan dibantu oleh para tabib dan sahabat-sahabatnya, Purnama berhasil dibebaskan dan dihindarkan dari hukuman mati. Kelompok pasukan yang dipimpin oleh Awang kemudian mengetahui rencana itu, mereka mengejar Purnama sampai pelosok hutan, Purnama terdesak di lereng tebing, Purnama jatuh di jurang yang tinggi, tercebur di sungai dan terbawa arus yang deras. Pasukan Awang tak mampu mengejar dan mengira Purnama telah tewas.

Setelah meninggalnya Dapunta Hyang Mahawangsa, seratus hari kemudian, Awang dinobatkan sebagai raja di Kedatuan Bukit Jerai. Awang memerintahkan untuk membasmi kelompok perampok Ki Goblek. Mata-mata Awang Kencana berhasil mengetahui markas kelompok Ki Goblek. Dengan kekuatan penuh, pasukan Awang Kencana mengepung Ki Goblek yang bermarkas di sebuah gua di tengah hutan. Kelompok perampok berhasil ditumpas, Ki Goblek tewas. Hanya tertinggal Purnama dan Malini dan 8 orang perempuan penenun songket, yang adalah janda para perampok yang tewas. Malini yang kehilangan kedua orang tua dan juga adiknya takluput menjadi korban. Malini menyimpan dendam. Purnama yang mengetahui ini semua adalah perbuatan adiknya, makin meradang. Ia harus menghentikan kelakuan adiknya, menuntut balas kematian ayahnya, sekaligus membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah.

Sepuluh orang menyiapkan sebuah serangan balasan kepusat Kedatuan Bukit Jerai. Berhasilkah Purnama Kelana merebut tahta Kedatuan Bukit Jerai?



Sinopsis Lainnya:

Demi tahta, Raja pun terbunuh. Pengkhianatan dan balas dendam di Kedatuan Bukit Jerai lalu terjadi.

Tiga abad setelah runtuhnya Kerajaan Sriwijaya di abad 16, berdirilah kerajaan-kerajaan kecil. Salah satunya Kedatuan Bukit Jerai, yang dipimpin Dapunta Hyang Jaya Nasa (Slamet Rahardjo Djarot) dengan permaisuri Ratu Kalimanyang (Jajang C. Noer). Dapunta Hyang yang sudah uzur lalu justru akan menyerahkan mahkotanya kepada Purnama Kelana (Syahrul Gunawan), putra bungsunya. Sebagai anak sulung sekaligus putra mahkota, Awang Kencana (Agus Kuncoro) merasa kecewa atas rencana ayahnya. Ia lalu menuduh Purnama telah membunuh Dapunta. Dijebloskanlah adiknya itu ke penjara.

Namun, Purnama berhasil kabur, meski kemudian ia jatuh dari jurang dan terbawa arus sungai. Pasukan Awang pun mengira Purnama sudah tewas. Nyatanya, Purnama berhasil diselamatkan oleh Malini (Julia Perez), puteri Ki Goblek (Mathias Muchus), pemimpin kelompok perampok di Kedatuan Bukit Jerai. Sampai pada suatu hari, pasukan Awang berhasil menumpas kelompok perampok, bahkan membuat Ki Goblek tewas. Sama-sama dibakar api dendam, Purnama dan Malini dengan dibantu delapan perempuan penenun songket lalu menyiapkan serangan balasan ke Kedatuan Bukit Jerai yang kini dipimpin oleh Awang Kelana.


Crew:


Sutradara - Hanung Bramantyo
Produser - Dhoni Ramadhan
Penata skrip - Hanung Bramantyo
Casting Director - Zaskia Adya Mecca
Co-Director - Sugeng Wahyudi

Produser Eksekutif - Alex Noerdin
Produser Eksekutif - Yusri Effendy
Produser - Dian Permata Purnamasari
Produser - Pietra M. Paloh
Line Producer - Irene Camelyn Sinaga
Line Producer - Ajish Dibyo
Line Producer - Muhammaad Fariz
Post Production Mgr - Andi P Manoppo

Penata Kamera - Ipung Rachmat Syaiful
Fotografi - Koko Jatmiko
Penata Busana & Rias - Retno Ratih Damayanti
Penata Artistik - Budi Riyanto
Penata Suara - Satrio Budiono
Penata musik - G Djaduk Ferianto
Editor / Penata Gambar - Cesa David L
Editor / Penata Gambar - Ryan Purwoko

Pemain:

PURNAMA KELANA
diperankan oleh
Sahrul Gunawan

AWANG KENCANA
diperankan oleh
Agus Kuncoro

MALINI
diperankan oleh
Julia Perez

KI GOBLEK
diperankan oleh
Mathias Muchus

DANG WANGI
diperankan oleh
Hafsary T. Dinoto

DAPUNTA HYANG MAHAWANGSA
diperankan oleh
Slamet Rahardjo

RATU KALIMANYANG
diperankan oleh
Jajang C. Noer

SRUDIJA
diperankan oleh
T. Rifnu Wikana

TARU HITAM
diperankan oleh
Qausar H. Yudana

BAYAN KABUT
diperankan oleh
Goeteng

Label: , ,

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda